Mulai Beraksi Wikan Club SMK Al-Majidiyah Kesik berani tampil mengabdikan moment budaya di Desa Kesik

Mulai Beraksi Wikan Club SMK ASIK berani tampil mengabdikan moment budaya dengan tema “Kegiatan Selamat Gendang Kelana Suara di Desa Kesik, Lombok Timur”

Pada malam Jumat, 27 September 2024, berlangsung sebuah acara spiritual dan budaya yang dikenal sebagai Selamat Gendang Kelana Suara di Desa Kesik, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur. Kegiatan ini diawali dengan dzikir sekahe yang penuh khidmat diikuti oleh para peserta. Dzikir sekahe merupakan bentuk ibadah yang melibatkan lantunan doa dan pujian kepada Allah, bertujuan untuk menyucikan hati serta memohon keselamatan dan berkah.

Prosesi berlanjut keesokan harinya, Sabtu, 28 September 2024, dengan sebuah ritual unik yang disebut mandi alat di Lengkoq Longkang, Dusun Sungkit. Mandi alat adalah tradisi mencuci peralatan atau perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan budaya dan religius, sebagai simbol penyucian dan persiapan sebelum melaksanakan acara utama.

Setelah prosesi mandi alat selesai, acara dilanjutkan dengan persiq sekahe di Lengkoq 3 Kemaliq, Dusun Karang Gading. Persiq sekahe merupakan upacara tradisional yang sering diadakan sebagai wujud penghormatan kepada leluhur, sekaligus mengukuhkan hubungan antarwarga dan komunitas dalam semangat kebersamaan. Lokasi Lengkoq 3 Kemaliq dipilih karena dianggap sebagai tempat yang sakral dan memiliki makna spiritual mendalam bagi masyarakat setempat.

Kegiatan ini diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk siswa dari SMK Al-Majidiyah NW Kesik dan Komunitas Wikan, yang turut berpartisipasi dalam setiap rangkaian acara. Kehadiran generasi muda seperti siswa SMK Al-Majidiyah memberikan warna tersendiri, menunjukkan pelestarian tradisi dan nilai-nilai lokal di kalangan generasi penerus.

Selain sebagai upaya menjaga warisan budaya, kegiatan Selamat Gendang Kelana Suara juga merupakan sarana untuk memperkuat tali silaturahmi antarwarga serta menumbuhkan rasa syukur atas segala karunia yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Kegiatan ini merupakan salah satu wujud nyata dari kekayaan budaya dan tradisi di Lombok Timur yang hingga kini masih lestari dan terus diwariskan dari generasi ke generasi.

Dengan partisipasi aktif dari berbagai elemen, kegiatan ini berhasil dilaksanakan dengan khidmat dan lancar. Masyarakat berharap tradisi seperti ini akan terus dipertahankan sebagai bentuk pelestarian kearifan lokal dan sekaligus memperkuat jati diri masyarakat Lombok.