Jumat, 04 Okt 2024
  • Selamat datang di SMK Al-Majidiyah NW Kesik. Hubungi kami jika anda membutuhkan informasi dan bantuan melalui kontak yang sudah tertera

PETA KONSEP WISATA PENDIDIKAN “WIKAN DE KESIK”

DI DESA KESIK

PROJEK BERSAMA :

SMK AL-MAJIDIYAH NW KESIK

YAYASAN AL-MAJIDIYAH NW KESIK

UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN  MATARAM

SEKOLAH BERUGAQ ALAM

IKRAR TOES DESA KESIK

MGMP SEJARAH SMK LOMBOK TIMUR

FORUM MAHASISWA DESA KESIK

PEMERINTAH DESA KESIK

TAHUN 2024

Wisata Pendidikan di Desa Kesik: Sebuah Kolaborasi Bersejarah

Desa Kesik, Lombok Timur, adalah salah satu desa yang kaya akan warisan sejarah dan budaya. Sejak bulan Agustus hingga November 2024, berbagai pihak bekerja sama untuk menyelenggarakan kegiatan wisata pendidikan yang berfokus pada pengenalan situs-situs bersejarah desa ini. Kegiatan ini tidak hanya untuk menikmati keindahan alam, namun juga sebagai media pembelajaran mengenai sejarah, budaya, dan adat istiadat lokal.

Kolaborasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Direktorat Jenderal Pendidikan, Beruga Alam School, SMK Al-Majidiyah NW Kesik, Pemerintah Desa Kesik, Forum Mahasiswa Desa Kesik, MGMP Sejarah SMK Kabupaten Lombok Timur, IKRAR Desa Kesik, dan Gdeng Kreatif. Mereka bersama-sama menggagas perjalanan wisata ini, bertujuan memperkenalkan kekayaan lokal kepada masyarakat dan generasi muda.

Situs-Situs Bersejarah yang Dikunjungi

Berikut adalah 17 situs yang dikunjungi dalam kegiatan ini, masing-masing dengan cerita dan makna historis yang mendalam:

  1. Kentungan Trikora
    Kentungan ini memiliki sejarah sebagai alat komunikasi massa selama periode Operasi Trikora. Kentungan kayu nangka yang bertuliskan “TRI KOMANDO RAKJAT 1961” ini menjadi simbol perjuangan dan semangat nasionalisme.
  2. Lengkoq 3 Kemaliq
    Sumur bersejarah ini dikenal tidak pernah kering, bahkan saat musim kemarau. Lengkoq 3 Kemaliq sering digunakan dalam upacara adat, termasuk ritual untuk anak-anak yang sulit berjalan.
  3. Makam Demung Jita
    Makam ini dihormati sebagai tempat peristirahatan salah satu tokoh penting, Demung Jita, yang merupakan pemimpin wilayah setempat pada masa lalu. Beliau juga dikenal sebagai tokoh keagamaan.
  4. Lengkoq Longkang
    Sebuah lokasi sumber air yang konon dijaga oleh tokoh spiritual dan digunakan dalam berbagai upacara adat.
  5. Sanggar Seni Ukir
    Sebuah tempat di mana tradisi ukiran kayu dan pembuatan seruling dilestarikan oleh keluarga Sahtum. Seni ini telah diwariskan selama beberapa generasi dan kini menjadi daya tarik wisata.
  6. Jebaq Telaga
    Lokasi ini dikenal dengan keindahan alamnya dan merupakan tempat istirahat bagi pengunjung yang datang untuk menikmati pemandangan serta sajian kuliner tradisional.
  7. Lengkoq Batu-Ngantung
    Sebuah telaga dengan batu menggantung yang menyimpan legenda mengenai ayam aduan dan mimpi seorang warga yang menemukan batu mulia.
  8. Situs Rumah Kuno Cina
    Dibangun sekitar tahun 1960, rumah ini menjadi bukti keberadaan komunitas Tionghoa di Desa Kesik. Gaya arsitekturnya menyerupai rumah-rumah di Kota Tua Ampenan.
  9. Lengkoq Kemaliq Mertak Sari
    Sumur ini terkait dengan kisah Raden Maryunani dan istrinya. Lengkoq ini dipercaya sebagai tempat mandi pasangan tersebut.
  10. Makam Raden Maryunani
    Salah satu makam yang dihormati oleh masyarakat setempat, makam ini dikenal dengan legenda tentang Raden Maryunani yang berasal dari Bayan.
  11. Bekas Sanggar Kuno
    Sanggar ini dulunya menjadi pusat kegiatan kesenian di desa. Walaupun bangunannya kini tinggal setengah, masih banyak peninggalan yang tersimpan, termasuk lonceng emas yang sering berbunyi pada hari-hari tertentu.
  12. Lengkoq Pengembulan
    Mata air ini dulunya digunakan oleh warga untuk mencuci beras sebelum acara syukuran. Sumber air ini masih digunakan hingga sekarang sebagai tempat mandi.
  13. Makam Cocek
    Dikenal sebagai makam Kiai Rompes, makam ini menjadi salah satu tempat ziarah penting, terutama pada malam Rabu. Masyarakat percaya bahwa makam ini merupakan tempat moksa (menghilangnya) Kiai Rompes.
  14. Makam Reban Kao
    Hingga kini, asal-usul makam ini masih menjadi misteri. Beberapa warga menyebut pemilik makam sebagai seorang datu dari Kerajaan Selaparang.
  15. Sanggar Jaran Kamput
    Sanggar ini terkenal dengan pembuatan seni Jaran Kamput, sebuah boneka kuda yang digunakan dalam upacara tradisional. Keterampilan ini diwariskan dari generasi ke generasi di Dusun Anak Dui.
  16. Situs Lengkoq Ratu
    Lengkoq ini dipercaya sebagai tempat berwudhu seorang ratu pada masa lalu, dengan jejak telapak kaki yang masih terlihat hingga kini.
  17. Tirta Ratu
    Lokasi puncak perjalanan ini sering digunakan untuk acara syukuran para petani setelah panen. Di sini, para petani meminta berkah dan petunjuk untuk keselamatan mereka.

Kegiatan dan Tujuan Wisata Pendidikan

Kegiatan wisata pendidikan ini bukan sekadar perjalanan untuk menikmati situs bersejarah, tetapi lebih sebagai media pembelajaran langsung di lapangan. Melalui kegiatan ini, para peserta—terutama para pelajar dan mahasiswa—dapat belajar tentang sejarah lokal, nilai-nilai budaya, dan pentingnya menjaga warisan leluhur.

Kerja sama antara Direktorat Jenderal Pendidikan dan berbagai instansi lokal menunjukkan komitmen untuk melestarikan sejarah dan menjadikannya sebagai sarana edukasi. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air dan memperkenalkan generasi muda pada kekayaan budaya dan sejarah yang mungkin sering terabaikan.

Partisipasi Masyarakat Lokal

Kegiatan wisata pendidikan ini melibatkan masyarakat lokal secara aktif. Mereka berperan sebagai pemandu, pengelola situs, dan pelestari tradisi. Beberapa lokasi seperti Sanggar Seni Ukir, Sanggar Pande Gong, dan Sanggar Jaran Kamput tidak hanya menampilkan atraksi wisata, tetapi juga mengajarkan keahlian dan keterampilan tradisional yang diwariskan turun-temurun.

Kolaborasi antara komunitas pendidikan, pemerintahan, dan masyarakat desa ini menciptakan sinergi yang luar biasa dalam mengembangkan Desa Kesik sebagai destinasi wisata berbasis edukasi.

Kesimpulan

Desa Kesik dengan 17 situs bersejarahnya menjadi contoh sukses kolaborasi antara berbagai pihak dalam mengembangkan potensi lokal melalui wisata pendidikan. Kegiatan yang berlangsung dari Agustus hingga November 2024 ini memberikan dampak positif bagi masyarakat dan peserta, tidak hanya dalam hal ekonomi tetapi juga dalam upaya melestarikan sejarah dan budaya. Dengan semangat gotong royong, Desa Kesik mampu menunjukkan bahwa pendidikan dan pariwisata dapat bersatu untuk menciptakan pengalaman berharga bagi semua kalangan.

KELUAR