DI DESA KESIK
PROJEK BERSAMA :
SMK AL-MAJIDIYAH NW KESIK
YAYASAN AL-MAJIDIYAH NW KESIK
UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN MATARAM
SEKOLAH BERUGAQ ALAM
IKRAR TOES DESA KESIK
MGMP SEJARAH SMK LOMBOK TIMUR
FORUM MAHASISWA DESA KESIK
PEMERINTAH DESA KESIK
TAHUN 2024
Wisata Pendidikan di Desa Kesik: Sebuah Kolaborasi Bersejarah
Desa Kesik, Lombok Timur, adalah salah satu desa yang kaya akan warisan sejarah dan budaya. Sejak bulan Agustus hingga November 2024, berbagai pihak bekerja sama untuk menyelenggarakan kegiatan wisata pendidikan yang berfokus pada pengenalan situs-situs bersejarah desa ini. Kegiatan ini tidak hanya untuk menikmati keindahan alam, namun juga sebagai media pembelajaran mengenai sejarah, budaya, dan adat istiadat lokal.
Kolaborasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Direktorat Jenderal Pendidikan, Beruga Alam School, SMK Al-Majidiyah NW Kesik, Pemerintah Desa Kesik, Forum Mahasiswa Desa Kesik, MGMP Sejarah SMK Kabupaten Lombok Timur, IKRAR Desa Kesik, dan Gdeng Kreatif. Mereka bersama-sama menggagas perjalanan wisata ini, bertujuan memperkenalkan kekayaan lokal kepada masyarakat dan generasi muda.
Situs-Situs Bersejarah yang Dikunjungi
Berikut adalah 17 situs yang dikunjungi dalam kegiatan ini, masing-masing dengan cerita dan makna historis yang mendalam:
Kegiatan dan Tujuan Wisata Pendidikan
Kegiatan wisata pendidikan ini bukan sekadar perjalanan untuk menikmati situs bersejarah, tetapi lebih sebagai media pembelajaran langsung di lapangan. Melalui kegiatan ini, para peserta—terutama para pelajar dan mahasiswa—dapat belajar tentang sejarah lokal, nilai-nilai budaya, dan pentingnya menjaga warisan leluhur.
Kerja sama antara Direktorat Jenderal Pendidikan dan berbagai instansi lokal menunjukkan komitmen untuk melestarikan sejarah dan menjadikannya sebagai sarana edukasi. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air dan memperkenalkan generasi muda pada kekayaan budaya dan sejarah yang mungkin sering terabaikan.
Partisipasi Masyarakat Lokal
Kegiatan wisata pendidikan ini melibatkan masyarakat lokal secara aktif. Mereka berperan sebagai pemandu, pengelola situs, dan pelestari tradisi. Beberapa lokasi seperti Sanggar Seni Ukir, Sanggar Pande Gong, dan Sanggar Jaran Kamput tidak hanya menampilkan atraksi wisata, tetapi juga mengajarkan keahlian dan keterampilan tradisional yang diwariskan turun-temurun.
Kolaborasi antara komunitas pendidikan, pemerintahan, dan masyarakat desa ini menciptakan sinergi yang luar biasa dalam mengembangkan Desa Kesik sebagai destinasi wisata berbasis edukasi.
Kesimpulan
Desa Kesik dengan 17 situs bersejarahnya menjadi contoh sukses kolaborasi antara berbagai pihak dalam mengembangkan potensi lokal melalui wisata pendidikan. Kegiatan yang berlangsung dari Agustus hingga November 2024 ini memberikan dampak positif bagi masyarakat dan peserta, tidak hanya dalam hal ekonomi tetapi juga dalam upaya melestarikan sejarah dan budaya. Dengan semangat gotong royong, Desa Kesik mampu menunjukkan bahwa pendidikan dan pariwisata dapat bersatu untuk menciptakan pengalaman berharga bagi semua kalangan.